Pilpres 2014 bukanlah peristiwa ajaib yang akan langsung mengubah wajah Indonesia. Tetapi itu salah satu momentum yang harus dilalui untuk pertama kali dalam sejarah Pilpres Indonesia mekanisme pemilihan langsung oleh rakyat dimana Pilpresnya tidak lagi diikuti incumbent. Demokrasi kita adalah demokrasi muda, demokrasi pendstang baru.
Namun kemudaan itu justru tampak dewasa saat menjalani Pilpres langsung selama dua kali 2004 dan 2009, tanpa darah tertumpah, tanpa berjatuhan nyawa. Jalan ini berbeda dengan negara tetangga filipina misalnya atau Amerika latin yang tidak semulus “damainya” dengan Indonesia. Memang ini di luar prediksi banyak pengamat dalam dan luar negeri yang skeptikal dengan jalan demokrasi plus otonomi daerah. Baca lebih lanjut