Bupati Lampung Barat, Wakil Bupati, Sekkab dan sejumlah kepala OPD mendengarkan pemaparan dan gagasan sekolah kopi yang disampaikan bupati dalam pertemuan di Bandar Lampung, Senin (26/2). (Foto:Dok. Humas Lambar)

Bupati Lampung Barat Gagas Sekolah Kopi

LIWA (Lampost.co)–Pemerintah Kabupaten Lampung terus mencari terobosan untuk meningkatkan produktivitas dan menambah nilai jual dan produk olahan pasca panen kopi robusta masyarakat Lampung Barat. Salah satunya wacana mendirikan sekolah kopi di wilayah tersebut.
Gagasan pendirian sekolah kopi itu disampaikan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsuskepada sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) saat acara pertemuan di Bandar Lampung, Senin (26/2).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat, Tri Umaryani, kepada Lampost.co Selasa (27/2/2018), mengatakan gagasan sekolah kopi yang disampaikan Bupati Lampung Barat yang tersebut sebagai jawaban atas berbagai kendala yang dihadapi petani kopi selama ini. “Lampung Barat merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Lampung, permasalahannya yang dialami petani terkait produtivitas, harga jual yang rendah, dan penjualan baru sebatas bahan baku,” kata Try.

Kadisbun mengatakan sekolah kopi yang nantinya akan melibatkan lembaga yang konsiten melakukan pembinaan terhadap peningkatan mutu dan kualitas serta produk olahan kopi untuk melatih para petani kopi melalui kegiatan penelitian pelatihan sehingga para petani lebih terampil dalam mengelola lahan mengembangkan produk olahan dan lahirnya para barista dari desa.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Lampung Barat, Surahman melalui phonselnya mengatakan gagasan sekolah kopi yang di sampaikan Bupati tersebut menggandeng Rumah Kopi Ranin dari Bogor Jawa Barat menjadi pioner sekolah kopi di Provinsi Lampung. “Bupati bersama wakil bupati dan kepala OPD lintas sektor telah melakukan pertemuan sekaligus ekpose sekolah kopi dengan Rumah Kopi Ranin dari Bogor, Jawa Barat.