Archive for November, 2013


15SURVEY SOSIAL BUDAYA MENANDAI dimulainya kelanjutan Riset Sadahurip, kita harus percaya bahwa kekuatan fakta pada temuan gunung Padang pada akhirnya tak akan bisa ditahan oleh kekuatan yang mempolitisasinya. Pemda Jabar, pemkab cianjur dan kementerian Dikbud tahu mana yang benar mana yang sebaliknya.

Pak Dedi “Naga Bonar” Mizwar yang mewakili Pemda Jabar bersama Gubernurnya pak A Heryawan tak mungkin berfikiran untuk tidak ingin memajukan Jawa Barat dan Indonesia. Kita sangat yakin soal itu. Kita bersabar, cepat atau lambat payung hukum kelanjutan Gunung Padang akan terrealisasi.

Jika payung hukum itu sudah ada, maka TTRM akan terus berupaya menguak fakta-fakta lain di tempat-tempat lain di jawa barat maupun yg sudah ada pra riset dari Aceh sampai Papua. Khusus Sadahurip, yang ditingkat teknis membutuhkan kelanjutan coring dan spot eskavasi, TTRM tidak akan terburu-buru melakukannya. Kita ingin menggalang seluas-luasnya para budayawan, para ahli di lembaga penelitian dan universitas. Baca lebih lanjut

aaAir sumber kehidupan. Namun air juga bisa mengakhiri kehidupan. Saat kita kecil, kita senang jika musim hujan tiba. KIta main-ujan-ujanan, bermain bola, becek-becekan (walau dilarang orang tua sering kita langgar). Memasuki musim hujan, hati senang dan gembira. 15 tahun terakhir, ada yang berubah dengan datangnya hujan terutama di jakarta.

Hujan identik dengan ketakutan. Bahkan hujan menjadi isue politik. Luar biasa, ironi dinegara dua musim. Memang di berbagai daerah ada banjir. Tapi tak serumit di Jakarta. Setiap memasuki bulan hujan datanglah ketakutan. Saya berdiskusi dengan beberapa pakar bencana, banjir seperti di Jakarta sudah tidak lagi dikategorikan bencana.

Sebab yang namanya bencana itu datang tak terukur, tak terdeteksi dan tiba-tiba. Karena itu banjir Jakarta bukan lagi sebagai bencana. banjir Jakarta adalah wajah kita sesungguhnya yang tak mau berubah beradaptasi dengan hujan dan air. Tipe banjir Jakarta bukan tipe banjir tiba-tiba seperti banjir bandang.

Bencana yang sesungguhnya adalah jika seismic gap Selat Sunda mengeluarkan Megathrust 8,9 atau 9,2 SR, ditambah jika masuk siklus Krakatau.

Inilah potensi bencana Jakarta dan Jakarta Masa depan

PERTEMUAN 20 AHLI MENJAWAB PROBLEM GEOLOGI YANG ADA DI JAKARTA (DARI TANAH TURUN SAMPAI GEMPA)
25 Desember 2012 Baca lebih lanjut

Anai Mengamuk (1892)

Dunsanak semua,

Karena jadwal yang padat maka minggu ini kegiatan penterjemahan buku Van Batavia Naar Atjeh terpaksa tertunda dulu. Namun untuk menggantinya, ambo akan menampilkan sesuatu yang tidak kalah menariknya.

Sebagaimana dimuat dalam buku tersebut diceritakan bahwa setahun setelah dibuka, rel dan jembatan kereta api yang berada di kawasan lembah Anai rusak dihantam banjir. Foto-fotonya dikatakan begitu “menakutkan bagi tiap insinyur Eropa” (untuk membacanya klik disini). Namun disebutkan juga bahwa perbaikan segera dilakukan dengan biaya 600 ribu gulden.

Nah, ambo coba membongkar arsip Tropen Museum dan menemukan foto-foto ini, yang merupakan foto kerusakan akibat banjir tersebut, dan bertanggal tahun 1892. Silakan dinilai, semenakutkan apa kejadian itu. Bahkan banjir besar di lokasi yang sama tahun lalu mungkin tidaklah sedahsyat ini, karena tidak sampai menghanyutkan jembatan Kereta Api.

(Gambar : Jalan Kereta Api terputus akibat tertimbun tanah longsor)

1

(Gambar : Jembatan Kereta Api terputus dan “terduduk” di dalam Sungai Batang Anai) Baca lebih lanjut