Category: KATASTROPIK PURBA


INI MEMANG MONUMEN Leluhur kita yang lebih dahulu ada sebelum situs serupa di machu picu Peru ada. Siapa yang pernah menyangka 16 Agustus 2014, Enam tahun setelah gambar Imaginer di bawah ini diluncurkan oleh Pon S. Purajatnika (Tim Arsitekur TTRM), sudah menjadi fakta yang meyakinkan. Selamat atas kerja keras semuanya.

sketsa gunung padang

Menurut DR Ali Akbar, Peneliti TTRM  – (Gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang sudah meneliti selama 3,5 tahun lebih) yang kemudian menjadi TIMNAS melalui Kepmendibud, setelah menyibak lapisan rumput lereng timur dan utara bersama 300 prajurit TNI AD,

Situs Gunung Padang terbukti merupakan monumental dengan luas 29 hektar dan tinggi 220 meter dengan usia minimal 500 sebelum Masehi di lapisan pertama.

Masih ada empat lapisan lagi yang belum di buka. Saat dilakukannya Pengupasan, didokumentasikan dengan baik oleh TNI dan Peneliti berupa Video, foto, dan lain sebagainya. Adapun hasil lengkap pengupasan yang dilakukan peneliti dan TNI akan dilaporkan ke Mendikbud dan Presiden SBY. Terima kasih kepada Peneliti dan TNI serta masyarakat di sekitar Gunung Padang, Dirgahayu Republik Indonesia.

(Kehadiran TNI AD di Gunung Padang dalam rangka Karya Bakti TNI di Kecamatan Cempaka yang  berdekatan dengan lokasi Situs).

 

gp01 

gp02

 

 

 

 

 

 

gp03

 

gp04

Gn PadangTentang tomografi, ini adalah metode pencitraan yang tidak merusak (non destructive) yang bisa dipakai untuk melihat penampang lintang sebuah obyek..seolah ‘diiris/disayat’ dengan tanpa merusak…karena mempergunakan gelombang seismic (gempa buatan). Tomografi adalah salah satu metode yang pencitraan terdepan dalam dunia kedokteran, contonya: CT Scan (Xray Tomography), MRI Imaging (NMR Tomography), PET (Positron Emission Imaging Tomograpy). Dikarenakan teknik pencitraannya yang mudah diinterpretasi, maka metode
ini menjadi sangat popular di medical sejak Hounsfeld dan Cormack penemunya dianugerahi hadiah Nobel pd tahun 1979.

Kesuksesan tomography di dunia medis inilah yang menyebabkan para peneliti mencoba untuk menerapkan di dunia eksplorasi dengan menggunakan gelombang seismic. Namun tantangannya jauh beda, dikarenakan kondisi ideal spt di dunia kedokteran tidak didapat, terutama sudut pencitraan yang terbatas. Di dunia eksplorasi, kita tidak bisa memasang sumber dan penerima gelombang mengitari objek secara 360 derajat seperti di dunia kedokteran. Baca lebih lanjut

INILAH LAPORAN ATAS PROGRES PENELITIAN Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) DI GUNUNG PADANG Yang Ditujukan Kepoada Presiden dan Rakyat Indonesia

REVIEW DAN UPDATE HASIL PENELITIAN

Danny-Hilman-Penelitian Situs Gunung Padang bukan kasus cagar budaya dan riset biasa. Akumulasi hasil riset TTRM yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir ini berhasil membuktikan bahwa situs inibukan hanya luarbiasa bahkan boleh dibilang “beyond imagination”. Sangat luarbiasa karena data penelitian TTRM berhasil memperlihatkan:

1. Situs megalitik G. Padang berupa struktur teras-teras yang tersusun dari batu-batu kolom basaltik andesiit yang terlihat dipermukaan bukan hanya menutup bagian atas bukit seluas 50x150m2 saja tapi menutup seluruh bukit seluas minimal 15 ha. Hal ini sudah terbukti tanpa keraguan lagi setelah dilakukan pengupasan alang-alang dan pohon-pohon kecil di sebagian lerengtimur oleh Tim Arkeologi pada bulan Juli 2013. Batu batu kolom penyusun ini berat satuannya ratusan kilogram, berukurandiameter puluhan sentimeter dan panjang sampai lebih dari satu meter. Dapatdibayangkan mobilisasi dan pekerjaan menyusun kolom-kolom batu ini sama sekali bukan hal yang mudah. Kemudian tim melakukan lagi uji radiokarbon dating darisampel tanah di dekat permukaan. Hasilnya menguatkan umur radiokarbon sebelumnya bahwa umur dari situsyang terlihat di permukaan ini adalah dalam kisaran 500 sampai 1000 tahunsebelum Masehi (2500 s/d 3000 tahun BP).

Jadi Gunung Padang adalah monumen megah seperti Machu Pichudi Peru tapi umurnya jauh lebih tua di masa pra-sejarah Indonesia. Temuan ini saja sudah luarbiasa karena selain monumen megalitik yang besarnya sampai 10x Candi Borobudur juga umurnya membuktikan sudah ada peradaban tinggi di Indonesia pada masa pra-sejarah yang selama ini dianggap zaman berbudaya masih sederhana. Dengan kata lain hal ini akan merubah sejarahIndonesia dan Asia tenggara. Baca lebih lanjut

KONTROVERSI DI GUNUNG PADANG DALAM PANDANGAN ILMIAH

Danny Hilman Natawijaya (Ketua Tim Peneliti TTRM)

Danny-Hilman-Ilmiah itu jujur dan tidak sombong. Jujur berarti berpatokan pada data dan terbuka pada berbagai interpretasi dan pendapat yang berbeda. Tidak sombong karena kebenaran ilmiah tidak mutlak, interpretasi bisa salah atau berubah karena ada data baru atau konsep baru. Penelitian yang jujur selalu benar karena thesis yang salah tidak masalah karena berarti sudah membuktikan bahwa yang benar adalah anti-thesis.

Dalam dua tahun terakhir terjadi kontroversi ilmiah di cagar budaya Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat. Sejalan dengan hiruk-pikuknya pro dan kontra, Gunung Padang menjadi pusat perhatian nasional bahkan dunia sehingga popularitasnya naik tajam. Penelitian ilmiah membuat Gunung Padang menjadi tujuan wisata favourit. Pengunjung yang tadinya puluhan sekarang menjadi ribuan. Jadi efek penelitian positif, namun harus segera dilakukan pengelolaan supaya ledakan wisatawan tidak merusak situs. Selain itu itu, banyak orang yang dulu tidak tertarik kepada sejarah dan kepurbakalaan menjadi antusias. Dunia arkeologi dan geologi pun jadi lebih diminati.

Cagarbudaya Situs Gunung Padang adalah situs megalitik yang tersusun dari batu-batu kekar kolom (columnar joints) membentuk lima teras seluas 3 hektar di atas bukit. Semua sependapat bahwa batu-batu berbentuk kolom atau balok memanjang dengan penampang segi 8,5,4,3 itu terbentuk secara alamiah sebagai kekar-kekar (bidang-bidang rekahan) yang terjadi ketika cairan magma panas mengalami pendinginan dan membeku menjadi batu. Namun di Gunung Padang batu-batu kolom alamiah ini digunakan oleh manusia menjadi sebuah konstruksi batuan yang unik, sering disebut sebagai ‘punden berundak’ oleh para arkeolog. Baca lebih lanjut

RESUME SEMINAR GUNUNG PADANG

DI INTERNATIONAL CONFERENCE GOTRASAWALA

5-7 Desember 2013, Hotel Homann – Gd.Merdeka, Bandung

Disparbud, Pemerintah Provinsi Jawa Barat

AAAcara Seminar Internasional Gotrasawala, tgl 6 Desember 2013, dibuka oleh sambutan dari Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dilanjutkan oleh Gubernur Jawa Barat. Bapak Gubernur mengungkapkan apresiasi dan optimismenya terhadap penelitian yang sudah dilakukan, khususnya oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) dan menyatakan bahwa kontroversi pendapat tentang Gunung Padang tidak boleh menjadi penghalang, penelitian harus dilanjutkan sampai tuntas sehingga terang untuk semua pihak.

Prof. Dr. Anthony Reid, sejarawan kenamaan dari Australian National University yang menjadi “general keynote speaker”, mengawali acara seminar dengan presentasi umum tentang sejarah Indonesia, khususnya Jawa Barat. Salah satu wacana menggelitik yang dikemukakan beliau adalah perihal ketiadaan fakta tentang keberadaan tinggalan budaya tinggi di tanah Jawa Barat, tidak seperti misalnya Candi Borobudur di Jawa Tengah, sehingga menurut beliau kebudayaan leluhur Jawa Barat dianggap “Low Culture”. Mudah-mudahan apabila nanti keberadaan monumen agung yang masih terpendam di bawah Situs Gunung Padang sudah terungkap jelas maka budaya leluhur tanah Jawa Barat tidak lagi dianggap tertinggal. Baca lebih lanjut

Plato tidak bohong atlantis ada di IndonesiaKisah Atlantis dalam Naskah Plato Critias dan Timiaeus sering dianggap sebagai cerita fiksi khayalan Plato padahal dalam Critias dikatakan tegas bahwa sumbernya adalah tulisan sangat kuno dari kuil tua di Mesir. Plato tidak hanya menuturkan Atlantis tapi lebih mencengangkan lagi juga menguraikan tentang bencana katastrofi global dan pemusnahan peradaban manusia pada zaman es.

Perkiraan lokasi dan kondisi geografis, iklim, serta flora-fauna dari daratan Atlantis dideskripsikan dengan cukup detil,demikian juga hubungan Atlantis dengan peradaban Athena-Yunani dan Mesir sangat gamblang. Kehancuran Atlantis disebutkan karena gempa dan banjir besar yang waktunya disebutkan pasti: 11.600 tahun lalu. Baca lebih lanjut

Plato tidak bohongKisah Atlantis dalam Naskah Plato Critias dan Timiaeus sering dianggap sebagai cerita fiksi khayalan Plato padahal dalam Critias dikatakan tegas bahwa sumbernya adalah tulisan sangat kuno dari kuil tua di Mesir. Plato tidak hanya menuturkan Atlantis tapi lebih mencengangkan lagi juga menguraikan tentang bencana katastrofi global dan pemusnahan peradaban manusia pada zaman es.

Perkiraan lokasi dan kondisi geografis, iklim, serta flora-fauna dari daratan Atlantis dideskripsikan dengan cukup detil,demikian juga hubungan Atlantis dengan peradaban Athena-Yunani dan Mesir sangat gamblang. Kehancuran Atlantis disebutkan karena gempa dan banjir besar yang waktunya disebutkan pasti: 11.600 tahun lalu. Waktu yang dalam sejarah geologi Kuarter dikenal sebagai akhir masa Younger Dryas (YD) atau Akhir Pleistosen dan Awal Zaman Holosen. Baca lebih lanjut

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2010
TENTANG CAGAR BUDAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:

a. bahwa cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku
kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga
perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat; Baca lebih lanjut

15SURVEY SOSIAL BUDAYA MENANDAI dimulainya kelanjutan Riset Sadahurip, kita harus percaya bahwa kekuatan fakta pada temuan gunung Padang pada akhirnya tak akan bisa ditahan oleh kekuatan yang mempolitisasinya. Pemda Jabar, pemkab cianjur dan kementerian Dikbud tahu mana yang benar mana yang sebaliknya.

Pak Dedi “Naga Bonar” Mizwar yang mewakili Pemda Jabar bersama Gubernurnya pak A Heryawan tak mungkin berfikiran untuk tidak ingin memajukan Jawa Barat dan Indonesia. Kita sangat yakin soal itu. Kita bersabar, cepat atau lambat payung hukum kelanjutan Gunung Padang akan terrealisasi.

Jika payung hukum itu sudah ada, maka TTRM akan terus berupaya menguak fakta-fakta lain di tempat-tempat lain di jawa barat maupun yg sudah ada pra riset dari Aceh sampai Papua. Khusus Sadahurip, yang ditingkat teknis membutuhkan kelanjutan coring dan spot eskavasi, TTRM tidak akan terburu-buru melakukannya. Kita ingin menggalang seluas-luasnya para budayawan, para ahli di lembaga penelitian dan universitas. Baca lebih lanjut