Selama penelitian situs Gunung Padang berlangsung, temuan-temuan Tim Terpadu Riset Mandiri tak sedikit disangsikan oleh sebagian pihak. Beberapa pihak menyatakan di bawah tanah Gunung Padang tidak ada struktur buatan manusia. Di bawah tanah Gunung Padang terdiri atas columnar joint alami yang juga menjadi sumber bahan situs ini. Skeptisme itu wajar dan sekarang terjawab. Baca lebih lanjut
Archive for Maret, 2013
Berikut adalah garis waktu peristiwa-peristiwa penting yang terkait dengan persinggahan Nefilim atau Anunnaki di sini di bumi, seperti yang dirancang oleh sarjana Sumeria dan Akkadia, Zecharia Sitchin. Berbagai acara yang berkaitan dengan Anunnaki dibahas dalam seri buku Mr Sitchin, The Chronicles bumi. Tambahan potongan-potongan informasi mengenai Nefilim atau Anunnaki telah berasal dari buku Laurence Gardner, Kejadian Of The Grail Kings. Mana yang sesuai, Anunnaki dan kegiatan mereka yang berkorelasi dan dibandingkan orang dan peristiwa yang terkait dalam Alkitab Ibrani. Acara diselingi dengan Anunnaki diusulkan adalah tonggak ‘diterima’ yang disarankan oleh penemuan arkeologi dan paleoanthropological yang terbaru (dilambangkan dalam merah). Tanggal berdasarkan perkiraan Pemesanan dan rentang mewakili perbandingan antara berbagai otoritas.
Tujuan dari ini Waktu baris dari peristiwa terkait dengan The Anunnaki adalah untuk membandingkan informasi Antropologi dan arkeologi yang diterima dengan legenda Anunnaki, seperti Mr Sitchin mempertanyakan dalam kata pengantar untuk bukunya, Kejadian Revisited, “tetapi adalah mungkin bahwa manusia telah datang dari zaman kegelapan dan pertengahan. mencapai pencerahan; mengalami revolusi industri; “dan memasuki era berteknologi tinggi, rekayasa genetik, dan penerbangan angkasa – hanya untuk mengejar ketinggalan dengan pengetahuan kuno?” Baca lebih lanjut
Misteri Gunung Padang perlahan mulai terkuak. Arkeolog Ali Akbar dari Tim Terpadu Riset Mandiri yang melakukan penggalian di kawasan itu menemukan logam. Ini merupakan hal baru. Diduga logam itu sebagai alat pemotong batu di kawasan itu.
“Penelitian di sisi barat dekat dengan teras 1 memperoleh temuan berupa sepotong logam. Logam tersebut bentuknya tidak utuh lagi dan berkarat. Panjang logam ini 7,5 Cm dengan tebal 0,5 Cm. Lebar terlebar 1,8 Cm dan di terdapat bagian yang lebarnya 1 Cm,” kata Ali Akbar dalam keterangannya, Rabu (6/3/2013).
Logam yang ditemukan itu, meskipun tidak utuh, namun melihat bentuknya, kemungkinan alat ini merupakan alat potong. “Bagian bilah atau pemotong berukuran lebar minimal 1,8 Cm. Alat ini kemungkinan mempunyai gagang yang lebarnya minimal 1 Cm,” imbuh Ali.
Ali juga menjelaskan, terdapat kemungkinan bagian gagang tersebut dilapisi lagi, misalnya jika membandingkan dengan pahat atau pisau masa kini, maka bagian gagang dilapisi kayu sebagai bagian pegangan alat potong. Baca lebih lanjut