Category: Mahabharata


Bila membaca judul tulisan ini, saya yakin anda agak ragu, bahkan mungkin tidak percaya. Apa mungkin 15.000 tahun SM, ada perang nuklir dan peradaban manusia sudah demikian tinggi ? Padahal, teknologi nuklir merupakan teknologi hi-tech yang dikerjakan oleh para ahli fisika. Kesalahan kecil yang terjadi pada peralatan atau prosesnya dapat menjadi bencana, penebar maut. Seperti kebocoran di reaktor nuklir Chernobyl milik Rusia yang menelan banyak korban jiwa karena radiasi radio aktif. Baca lebih lanjut

Perang Di Kurukshetra

Perang di Kurukshetra (Dewanagari: कुरुक्षेत्रयुद्ध; ,IAST: Kurukshetrayuddha, कुरुक्षेत्रयुद्ध), yang merupakan bagian penting dari wiracarita Mahabharata, dilatarbelakangi perebutan kekuasaan antara lima putra Pandu (Pandawa) dengan seratus putra Dretarastra (Korawa). Dataran Kurukshetra yang menjadi lokasi pertempuran ini masih bisa dikunjungi dan disaksikan sampai sekarang. Kurukshetra terletak di negara bagian Haryana, India. Baca lebih lanjut

18. Swargarohanaparwa

Buku Swargarohanaparwa adalah buku terakhir Mahabharata. Di dalam buku ini dikisahkan bagaimana sang Yudistira yang diangkat naik ke surga lebih baik memilih pergi ke neraka daripada tinggal di sorga dengan para Korawa. Di sorga ia tidak menemui saudara-saudaranya, para Pandawa dan dewi Dropadi. Baca lebih lanjut

Prasthanikaparwa atau Mahaprasthanikaparwa adalah buku Mahabharata yang ketujuh belas. Dalam buku ini diceritakan bagaimana Sang Pandawa Lima dan Dewi Dropadi mengundurkan diri dari Hastinapura dan pergi bertapa ke hutan. Mereka melakukan ini karena ajal sudah dekat. Akhirnya satu persatu para Pandawa dan Dropadi meninggal kecuali prabu Yudistira. Baca lebih lanjut

Mosalaparwa atau Mausalaparwa adalah buku keenam belas dari seri kitab Mahabharata. Adapun ceritanya mengisahkan musnahnya para Wresni, Andhaka dan Yadawa, sebuah kaum di Mathura-Dwaraka (Dwarawati) tempat Sang Kresna memerintah. Kisah ini juga menceritakan wafatnya Raja Kresna dan saudaranya, Raja Baladewa. Baca lebih lanjut

Asramawasikaparwa atau dalam versi Jawa Kuna disebut Asramawasanaparwa adalah buku ke 15 Mahabharata. Adapun kisah ceritanya adalah sebagai berikut: Sehabis perang Bharatayuddha, sang Drestarastra diangkat menjadi raja selama limabelas tahun di Astina. Ini bermaksud untuk menolongnya sebab putra-putra dan keluarganya sudah meninggal semua. Para Pandawa taat dan berbakti kepadanya dan menyanjung-nyanjungkannya supaya ia tidak teringat akan putra-putranya. Tetapi sang Wrekodara selalu merasa jengkel dan mangkel terhadapnya karena teringat akan perbuatan sang Duryodana yang selalu berbuat jahat. Baca lebih lanjut

Aswamedikaparwa adalah kitab ke 14 Mahabharata. Kitab ini tidak didapatkan dalam bahasa Jawa kuna.

Kitab ini terutama menceritakan penobatan Parikesit, putra Abimanyu, cucu Arjuna untuk menjadi Raja Hastina sampai ke akhir hayatnya, tewas digigit si naga Taksaka. Cerita tentang digigitnya Parikesit oleh Taksaka terdapat pula pada kitab pertama Adiparwa, yang terdapati dalam bahasa Jawa kuna. Baca lebih lanjut

Anusasanaparwa adalah kitab ke-13 Mahabharata dan merupakan terusan Santiparwa, tentang percakapan antara Yudistira dan Bisma. Kitab ini tidak terdapatkan dalam bahasa Jawa kuna.

Dalam kitab ini diceritakan pula meninggalnya Bisma dan berpulangnya beliau ke surga. Baca lebih lanjut

Santiparwa adalah kitab ke-12 Mahabharata. Kitab ini tidak didapatkan dalam bahasa Jawa kuna.

Dalam kitab ini diceritakan tentang nasihat-nasihat bagawan Bisma ketika berada di atas saratalpa atau “ranjang panah” ketika sudah dikalahkan pada perang Bharatayuddha. Ia terutama memberikan nasihat-nasihat penting kepada Raja Yudistira. Baca lebih lanjut

Striparwa adalah buku ke-11 Mahabharata. Kitab ini tidak terdapat versi Jawa Kunanya. Kisah yang singkat ini menceritakan ratapan para istri-istri ksatriya yang telah tewas dalam peperangan Bharatayuddha. Mereka melaksanakan ritual sraddha. Baca lebih lanjut